teori MANAJEMAN kontemporer
TEORI MANAJEMEN KONTEMPORER
TEORI MANAJEMEN KONTEMPORER
Mempelajari
teori manajemen membatu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam
mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan
disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah
kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol
yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori.
Paling
tidak ada 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain :
1)
Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari teori membantu mamahami
proses yang pokok dan dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada
hakikatnya suatu teori merupakan kelompok asumsi-asumsi yang koheren/ logis,
yang menjelaskan antara dua atau lebih fakta yang dapat di observasi. Teori
yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu.
Dengan pengetahuan ini, dapat menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap
situasi yang berbeda.
2)
Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi.
Mempelajari
teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita dimana kita mendapatkan
beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
3)
Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.
Dengan
mempelajari teori, kita dapat melihat bahwa setiap teori adalah hasil dari
lingkungannya – social, ekonomi, politik dan kekuatan teknologi yang ada pada
waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini akan membantu
kita memehami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.
4)
Teori merupakan suatu sumber ide baru.
Teori
memungkinkan kita pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari
situasi sehari-hari. Pendekatan “electic”, yaitu praktek meminjam
prinsip-prinsip dari teori yang berbeda, seperti yang diperlukan oleh keadaan
“State of the Art” dalam teori dan praktek manajemen.
PENDEKATAN MANAJEMEN (MANAJEMEN KONTEMPORER)
Beberapa
aliran manajemen telah dibicarakan dimuka, di-mana pendekatan-pendekatan dalam
masing-masing aliran ter-sebut telah mengalami perkembangan. Adanya beberapa
per kembangan yang cenderung mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya,
menjadikan batas-batas pendekatan yang telah dibicarakan menjadi titik jelas.
Namun demikian ada pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan ter
tentu. Bagian berikut ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen.
SYSTEM
APPROACH (PENDEKATAN SISTEM)
Sistem
dapat diartikan sebagai gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan.
Organisasi sebagai suatu sistem akan di pandang secara keseluruhan, terdiri
dari bagian-bagian yang ber kaitan (sub-sistem), dan sistem/organisasi tersebut
akan berinteraksi dengan lingkungan. Pandangan yang menyeluruh semacam itu akan
lebih bermanfaat dibanding dengan pandangan terisolasi.
PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Lembaga Pendidikan adalah
merupakan suatu wadah lembaga yang menghantarkan seseorang kedalam alur
berfikir yang teratur dan sistematis. Dalam pengertiannya Pendidikan adalah
“usaha sadar dan direncanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara”. Dalam pelaksanaannya sebuah lembaga pendidikan kerap-kali
dihadapkan pada problem-problem sistem pembelajaran, mulai dari penyiapan
sarana dan prasarana, materi, tujuan bahkan sampai pada penyiapan proses.
Dalam perkembangannya lembaga
pendidikan sebagai sebuah lembaga yang bergerak dibidang non-profit oriented,
memaksa pelaksana pendidikan menggunakan teori-teori yang sebelumnya sudah
berkembang dalam dunia ekonomi. Maka tak heran ketika kita mendengar adanya
teori manajemen pendidikan, yang pada dasarnya itu diambil dari teori-teori
manajemen dalam dunia bisnis. Bukan berarti setelah meminjam teori manajemen
ekonomi sebuah lembaga pendidikan menjadi komersial, tetapi semata-mata
hanyalah digunakan sebagai landasan yang sistematis untuk mengelola sebuah
lembaga pendidikan. Sehingga hasilnya pun tidak bisa seperti yang diharapkan
kalau seseorang menerapkan teori manajemen dalam bidang bisnis.
Dari kondisi yang semacam itulah, maka kita sebagai seorang yang nantinya akan mengemban amanah untuk megembangkan potensi anak didik (manusia) dalam dunia pendidikan sesuai yang diharapkan dari makna pendidikan itu sendiri, setidaknya memahami bagaimana proses sebenarnya terntang perkembangan teori manajemen yang dikembangkan dalam dunia pendidikan. Oleh sebab itu apa yang kami sampaikan dalam tulisan ini adalah mengenai perkembangan teori manajemen dari masa klasik sampai masa kontemporer yang nantinya akan kita oleh dalam dunia pendidikan.
B.LANDASAR TEORI
1.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
(TIU)
Setelah mempelajari Perkembangan
Teori Manajemen Pendidikan diharapkan mahasiswa dapat memahami :
a.
Apa
sebenarnya arti teori, manajemen, dan Administrasi.
b.
Mengerti
perkembangan teori manajemen mulai dari masa klasik, kuno, dan kontemporer.
c.
Bagaimana
teori manajemen yang telah dikembangkan dalam dunia pendidikan
2.DESKRIPSI MATERI
Untuk memahami perkembangan
teori manajemen pendidikan, kita terlebih dahulu harus mengenal apa itu teori
dan apa itu manajemen serta bagaimana perkembangan teori manajemen.
a.Pengertian Teori
Teori merupakan kumpulan
prinsip-prinsip (principles) yang disusun secara sistematis. Prinsip tersebut
berusaha menjelaskan hubungan-hubungan antara fenomena-fenomena yang ada.
Sebagai contoh, anda mengamati
bahwa tanah disekitar gunung berapi merupakan tanah yang subur. Ada dua
fenomena yang barangkali berkaitan : tanah yang subur dan gunung berapi. Anda
melangkah lebih lanjut dan mengambil kesimpulan : gunung berapi yang
menyebabkan tanah menjadi subur, tentu anda tidak mungkin mengambil kesimpulan
yang sebaliknya, tanah subur menyebabkan gunung berapi. Anda satu langkah lebih
maju, kemudian orang lain mengamati bahwa ada tanah yang subur meskipun tidak
berada didekat gunung berapi. Dengan “bukti” yang baru tersebut anda melakukan
pengamatan lebih lanjut. Anda sampai pada kesimpulan baru bahwa, bukan gunung
berapi itu sendiri yang membuat tanah subur, melainkan zat yang dikeluarkan
gubung berapi yang anda namakan humus. Anda memperbaiki kesimpulan anda menjadi
“humus bisa membuat tanah menjadi subur”. Anda sudah membuat teori.
Selanjutnya, anda bisa membuat prediksi, kalau tanah diberi humus, tanah
tersebut menjadi subur.
Misalkan ada seorang petani yang
menginginkan tanahnya menjadi subur, anda mempunyai teori humus. Maka anda
menyarankan tanah petani tersebut diberi humus biar subur. Jika petani tersebut
tidak tahu teori humus, dia akan mencoba-coba cara agar tanah menjadi subur,
pertama, mungkin dengan sesajian, kedua, mungkin dengan membeli traktor. Petani
tersebut telah melakukan coba-coba (trial and error) yang kurang effisien.
Dengan demikian teori bisa meminimalkan coba-coba, dan mengefisienkan kerja
kita, dengan asumsi teori tersebut benar.
b.Kegunaan (Fungsi) Teori
c. Pengertian Manajemen /
Administrasi
Ada kaitan erat antara
oraganisasi, administrasi, dan manajemen. Organisasi adalah sekumpulan orang
dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka,
mula-mula mereka mengintegrasikan sumber-sumber materi maupun sikap para
anggota yang dikenal sebagai manajemen dan akhirnya barulah mereka melaksanakan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai cita-cita tersebut. Baik manajemen maupun
melaksanakan kegiatan itu disebut administrasi.
Pengertian administrasi dengan
pengertian manajemen masih kelihatan tidak terpisah secara jelas. Ada yang
mengatakan administrasi sebagai cara kerja pemerintahan dengan fungsi
merencanakan, mengorganisasi, dan memimpin.Ada pula ahli yang menyebut
administrasi sebagai pengarah yang efektif sementara manajemen dikatakannya
sebagai pelaksana yang efektif.
Sementara itu Mamduh mendefinisikan Manajemen sebagai “sebuah proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi”.
Sementara itu Mamduh mendefinisikan Manajemen sebagai “sebuah proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi”.
Definisi tersebut mencakup
beberapa kata/pengertian kunci, yaitu :
Proses yang merupakan kegiatan
yang direncanakan;Kegiatan merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan
mengendalikan yang sering disebut sebagai fungsi manajemen;
Tujuan organisasi yang ingin
dicapai melalui aktifitas tersebut;
Ø
Sumberdaya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan William H Newman (1951) mendefinikan Administrasi dapat dipahami sebagai pembimbingan, kepemimpinan dan pengawasan usaha-usaha suatu kelompok orang-orang ke arah pencapaian tujuan bersama. Sementara itu Sondang P. Siagian (1985;2) mengatakan bahwa administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan William H Newman (1951) mendefinikan Administrasi dapat dipahami sebagai pembimbingan, kepemimpinan dan pengawasan usaha-usaha suatu kelompok orang-orang ke arah pencapaian tujuan bersama. Sementara itu Sondang P. Siagian (1985;2) mengatakan bahwa administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dalam dunia pendidikan,
manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber
pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya. Dipilih manajeman sebagai aktivitas agar seorang kepala
sekolah bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi atasan,
sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan dan sebagai supervisor
dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar.
Komentar
Posting Komentar